Categories:

KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi dengan Kita Setara Indonesia menggelar pelatihan bagi puluhan penyandang disabilitas mengikuti pelatihan barista dan menjahit. Kegiatan yang digelar dalam rangka HUT Satu Dasawarsa OJK ini dilaksanakan di Kampus Kita Setara pada Sabtu, 29 November 2021 dan diikuti Sahabat Disabiltas dari rentang usia 17-35 tahun, dengan berbagai latar belakang pendidikan SMP, SMA dan S1.

“Dalam rangka peringatan HUT Satu Dasawarsa, OJK melakukan serangkaian kegiatan aksi sosial bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Ketua Panitia HUT OJK, Sotarduga Napitupulu, melalui rilis resmi (29/11/2021).


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi dengan Kita Setara Indonesia menggelar pelatihan bagi puluhan penyandang disabilitas mengikuti pelatihan barista dan menjahit sebagai bagian kegiatan HUT Satu Dasawarsa OJK ini dilaksanakan di Kampus Kita Setara pada Sabtu, 29 November 2021.(DOK. OJK)

Khusus untuk penyandang disabilitas, OJK melakukan pelatihan wirausaha dan peningkatkan skill yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan equalisasi. Selain itu, OJK juga melakukan pelatihan untuk guru yang akan menjadi pengajar di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). “Kurun waktu pelaksanaan kegiatan dimulai sejak bulan September 2021 sampai dengan minggu kedua Desember 2021 sehingga aksi sosial satu Dasawarsa OJK juga menjadi rangkaian dari peringatan Hari Disabilitas International (HDI) pada 3 Desember 2021,” jelas Sotarduga.

Menurutnya, program pelatihan disabilitas ditargetkan menjangkau 659 peserta baik melalui media pelatihan online dan pelatihan secara offline dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dalam kesempatan sama, Agusnadi, Founder Kita Setara Indonesia, menyampaikan apresiasi positif terkait kolaborasi OJK dan Kita Setara menggelar pelatihan di Kampus Kita Setara.

“Visi dan mimpi Sahabat Disabilitas adalah Kesetaraan, kesetaraan belajar, kesetaraan ekonomi dan kesetaraan mendapatkan kesempatan lebih baik, sehingga Kampus juga kami artikan menjadi tempat belajar bagi siapapun sahabat disabilitas secara free tanpa dipungut biaya,” jelas Agusnadi.

Di Kampus Kita Setara ini, Agusnadi berharap Sahabat DIsabiltas dapat belajar pengembangan diri, belajar bisnis wirausaha barista, menjahit, batik, digital marketing dan lainnya untuk mendapatkan kesetaraan. Lebih jauh Agusnadi menyampaikan, merupakan tantangan dan peluang untuk terus berjuang karena turunnya penjualan dan peluang usaha bagi para Sahabat Disabilitas pelaku usaha.

“Dengan menggunakan digital marketing, bisa mengakses lebih banyak orang, begitu juga dengan pembelajaran, akses online learning dengan metoda efektif kita gunakan agar tetap bisa belajar di saat pandemi ini,” tambahnya. Agusnadi juga mengungkapkan, pihaknya turut memberi dukungan dengan akses internet gratis dan donasi pulsa bagi yang membutuhkan, serta menyiapkan sukarelawan penterjemah bahasa isyarat bagi Sahabat Tuna Rungu Wicara.

“Kerja sama dengan OJK dalam Program Sahabat Inspirasi OJK menjadi contoh nyata dukungan buat Sahabat Disabilitas itu ada, sehingga bagi sahabat disabilitas waktunya menunjukkan kemampuan, qualitas dan menjadi setara,” pungkas Agusnadi. Sotarduga menjelaskan, selain menggandeng Kita Setara Indonesia, OJK juga menjalin kolaborasi dengan D’network, Panti Rehabilitasi Yakkum untuk menjangkau pelaksanaan di beberapa daerah yaitu nasional, Jabodetabek, Yogyakarta, dan Bali.

Pelatihan diadakan meliputi wirausaha kelas barista, kelas menjahit dan kelas membatik serta digital skills self branding di media sosial.

Selain itu ada pula pendidikan profesional: social media admin, call centre, kreasi digital (fotografi, foto editing, video making, video editing, dan desain grafis), citizen journalism and content writing. Digelar pula kelas kreatif dengan ponsel meliputi photo editing, video editing dan simple design, inklusi keuangan dan motivasi personal development, dan pendidikan mandiri untuk anak celebral palsy.

Sementara, Ketua Disabilitas Kreatif Indonesia, Mia Abu bakar mengatakan, bersyukur adanya pelatihan keterampilan untuk menunjang penyandang disabilitas berwirausaha. “Teman-teman disabilitas dapat mengikuti pelatihan kewirausahaan untuk usaha mereka. Salah satu contohnya, pelatihan menjahit,” ujarnya. “Sesuai dengan motto kami jangan kasihani kami dengan uang tapi beri kami peluang untuk menghasilkan uang. Saya berharap ada kelanjutannya tidak hanya pelatihan saja,” tegas Ami. Ditambahkan sociopreneur Kita Setara Agusnadi, peserta pelatihan kali ini sebanyak 27 penyandang disabilitas. Peserta pelatihan akan diberi materi sekaligus praktik selama tiga hari.

“Sejak, Jumat, (25/11/2021) hingga Minggu, (28/11/2021) mengikuti pelatihan. Ada 17 peserta pelatihan barista dan 10 peserta pelatihan menjahit,” terangnya. Ke depannya, sambung Agus akan tetap berkelanjutan dengan memberikan pendampingan pengembangan bisnis dan development business bagi peserta. Sehingga peserta bisa mengembangkan usaha setelah mengikuti pelatihan.

 

Source : Kompas.com

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *